
Pernah merasa chatting dengan ChatGPT terasa membosankan? Sebab tidak bisa mendapat hasil yang sesuai dengan keinginan kamu?
Pasti pernah, kan? Sama!
Alat canggih ini punya kemampuan luar biasa untuk memudahkan pekerjaan kamu, tapi kamu perlu tahu triknya.
Aku juga butuh waktu buat paham betul cara kerjanya!
Makanya, aku mau sharing ke kamu tentang 4 Framework Dasar keren yang membantu aku hemat waktu dan hasilnya jadi lebih baik dengan ChatGPT.
Ini kayak senjata rahasia buatku, dan aku senang mau bagi-bagi ke kamu.
Bayangkan punya asisten pribadi yang bisa bikin konten apa pun yang kamu mau.
Nah, itulah potensi ChatGPT kalo kamu tau caranya!
Kerangka-kerangka ini bakal nolongin kamu dari sibuknya diskusi panjang dengan ChatGPT yang kadang bikin bingung.
Yuk, kita lihat 4 framework penting buat menguasai ChatGPT:
1. RTF: Role-Task-Format
RTF itu kayak bumbu rahasia di masakan kamu. Ini tuh ngebuat pertanyaan kamu jadi lebih jelas, gini nih:
- Peran: Bayangin aja kamu jadi siapa dalam diskusi ini. Seorang penulis kreatif? Atau mungkin seorang analis data? Be specific!
- Tugas: Pertanyaan ini buat apa? Bikin deskripsi produk? Atau buat nanya-nanya? Jelasin apa yang harus dilakukan.
- Format: Nah, outputnya nanti gimana? Pesan elektronik, skenario, atau katalog? Tunjukin gaya ChatGPT.
Contoh Prompt: "Bayangin kamu jadi seorang penulis konten dan harus bikin pengantar blog tentang penggunaan ChatGPT. Pastiin pengantar kamu informatif dan menarik buat baca. (Gampang banget, kan?)"
2. RACE: Role-Action-Context-Expectation
RACE ini kayak ngekasi ChatGPT semua yang dia butuhkan buat sukses:
- Peran: Seperti RTF, kamu tentuin siapa yang main di sini.
- Aksi: Jelasin tugasnya apa.
- Konteks: Beri informasi latar belakang yang penting.
- Harapan: Kasih tau hasil yang kamu harapkan dari ChatGPT.
Contoh Prompt: "Bayangin kamu jadi seorang analis data. Bikin laporan riset pasar tentang industri makanan nabati. Coba pikirin permintaan yang makin naik buat produk nabati dan apa yang pesaing tawarin. Harapannya, hasilnya laporan lengkap yang bisa bantu ngasih wawasan dan rekomendasi."
3. RISEN: Role-Instructions-Steps-End Goal-Narrowing
Kerangka RISEN ini bikin kita bisa ngebayangin langkah-langkahnya ChatGPT kayak apa:
- Peran: Tentuin siapa yang main.
- Instruksi: Kasih petunjuk jelas dan suara merek yang sesuai.
- Langkah: Rincian tindakan utama yang harus diambil ChatGPT.
- Tujuan Akhir: Apa hasil akhir yang kita mau.
- Penajaman: Fokus pada hal-hal tertentu biar hasilnya makin bagus.
Contoh Prompt: "Bayangin kamu jadi pembuat konten untuk blog perjalanan. Rencanain jadwal konten buat kuartal depan. Ikuti pedoman merek dan bidik pembaca milenial yang doyan jalan-jalan hemat. Tahapannya kayak brainstorming ide, riset destinasi, dan promosi di media sosial. Tujuannya, pastinya mau tingkatkan pengunjung situs web sebesar 20%."
4. RODES: Role-Objective-Details-Examples
RODES ini bikin kita bisa merapihin hasil akhir:
- Peran: Siapa yang terlibat.
- Tujuan: Apa tujuan utamanya.
- Detail: Kasih informasi tentang tugas dan nuansa yang diinginkan.
- Contoh: Jelaskan poin kamu dengan contoh yang relevan.
Contoh Prompt: "Bayangin kamu jadi pengawas produk untuk aplikasi belajar bahasa. Tujuanmu adalah meningkatkan interaksi pengguna. Jelaskan fitur-fitur dan cara belajar yang dipersonalisasi. Kasih contoh fitur-fitur sukses dari aplikasi kompetitor. Akhirnya, kasih proposal lengkap biar semua bisa lihat gimana dampak dari penyesuaian ini."
Kerangka-kerangka ini bakal ngebantu kamu buka potensi penuh ChatGPT. Ingat ya, semakin sering kamu coba, semakin jago kamu buat pertanyaan yang hasilnya sesuai yang kamu mau.
Komentar
Posting Komentar